eBook karya
Ippho Santosa & Tim Khalifah
Pakar Otak Kanan, Pembicara di Asia & Pendiri TK Khalifah
Kata Pengantar
Anda masih risih dengan kekayaan atau kata ‘kaya’? Nah, saya sarankan Anda baca dulu kalimat-kalimat di bawah ini:
- Kekayaan bukan segalanya. Kekayaan pun tak dapat menjamin kebahagiaan. Namun kekayaan adalah alat bantu yang memudahkan Anda dan keluarga Anda untuk lebih bahagia.
- Kekayaan juga tidak otomatis membuat Anda lebih mulia. Namun kekayaan dapat membantu Anda memuliakan keluarga, sesama, dan agama.
- Ketika anak Anda sakit keras dan perlu biaya besar untuk berobat, barulah Anda sadar betapa pentingnya kekayaan.
- Ketika istri Anda tengah bersalin dan perlu biaya besar untuk operasi, barulah Anda sadar betapa pentingnya kekayaan.
- Ketika orangtua Anda ingin berhaji dan mereka tidak mampu, barulah Anda sadar betapa pentingnya kekayaan.
- Terlepas ada orang kaya yang tinggi hati dan rendah hati, pada kenyataannya hamper semua rumah ibadah, rumah sakit, dan sekolah dibangun oleh orang kaya.
- Merekalah yang menjadi tangan di atas. Sebagian kita, begitu mendengar kata ‘miskin’, eh malah tersinggung. Padahal, daripada tersinggung, mending berubah. Tersinggung nggak ada duitnya, hehehe.
- Sebagian kita, begitu mendengar kisah orang-orang kaya, eh malah dengki. Padahal, daripada dengki, mending belajar. Dengki nggak ada untungnya, hehehe.
- Percayalah, tidak ada yang salah dengan kata ‘miskin’. Hanya mereka yang bermental miskinlah yang tersinggung dengan kata ‘miskin’.
- Percaya pula, tidak ada yang salah dengan kata ‘pecundang’. Hanya mereka yang bermental pecundanglah yang tersinggung dengan kata ‘miskin’.
- Ada yang ngomong, orang kaya susah masuk surganya. Ah, kata siapa? Kayak pernah masuk surga saja tuh yang ngomong, hehehe. Istri dan sahabat-sahabat Nabi kan kaya. Mana mungkin karena kaya, mereka jadi susah masuk surga!
Konon, sahabat Nabi yang terkaya, yaitu Abdurrahman bin Auf, masuk surga dengan merangkak (al-Kanz no.33500). Hadist ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad di dalam Musnad (1/115), Ath-Thabary di dalam Al-Mu’jam Al-Kabir (1/29) dari jalan ‘Imarah bin Zaadzaan dari Tsabit Al-Bunany, dari Anas bin Malik. Menurut beberapa ulama, hadist ini sanadnya lemah dan muatannya mungkar. Munculnya nama ‘Imarah bin Zaadzaan di dalam hadist ini membuat sanadnya lemah. Menurut Imam Ahmad, ‘Imarah telah meriwayatkan hadist- hadist mungkar dari Anas (Al-Jarh wat Ta’dil, Ibnu Abi Hatim 6/366). Sementara itu Imam Ad-Daruquthny mengatakan hadist riwayat ‘Imarah ini lemah, sehingga tidak dianggap (Su’aalaat Al-Barqaany lid Daruquthny no. 375).
Sejenak, kita tinggalkan hadist itu. Mari kita amati jasa-jasa Abdurrahman bin Auf:
- Ia adalah segelintir sahabat Nabi yang berani bersedekah seratus persen.
- Ia hampir selalu menemani perjuangan-perjuangan Nabi di lapangan.
- Ia menyantuni veteran-veteran perang dan istri-istri Nabi setelah Nabi wafat.
- Apakah mungkin orang sesoleh ini susah masuk surganya? Tidak mungkin!
- Bahkan seluruh ulama sepakat, ia adalah satu di antara sepuluh orang yang dijamin masuk surga. Catat itu!
Dan ribuan tahun sebelumnya, inilah yang terjadi :
- Nabi Ibrahim (Abraham) adalah orang kaya. Salah satu bukti kekayaannya, sekali berkurban saja, ia sanggup memberikan ratusan bahkan ribuan hewan kurban.
- Nabi Sulaiman (Raja Salomo) pernah berdoa agar menjadi orang terkaya sepanjang sejarah dan doa itu dikabulkan oleh-Nya.
- Masih banyak lagi nabi-nabi yang kaya, di antaranya Nabi Yusuf dan Nabi Muhammad.
- Jelaslah sudah, tidak ada yang salah dengan kekayaan. Asalkan Anda mampu mempertanggung-jawabkan ‘dari mana’ dan ‘ke mana’ kekayaan itu. Tentu saja, walaupun kaya, Anda tetap sederhana, rendah hati, dan murah hati. Right?
Setelah membaca Kata Pengantar ini, saya berharap tersingkirlah mental block di benak Anda. Saya harap begitu. Alhamdulillah, melalui buku-buku saya yang telah menjadi mega-bestseller, melalui seminar-seminar saya yang telah merambah Hongkong dan Jepang, melalui bisnis-bisnis saya yang telah menjadi pintu rezeki bagi ratusan orang, saya selalu mendorong orang-orang untuk lebih maju, lebih sukses, dan lebih kaya. Hm, apa jadinya kalau semua orang kaya? Ini tidak perlu dirisaukan. Kalaulah kita semua kaya, maka bangsa kita akan menjadi bangsa yang dikuatkan lagi disegani. Dan bukan mustahil, bangsa lainlah yang akan bekerja untuk kita. Right? Akhir kata, semoga kisah-kisah sukses berikut ini memotivasi dan menginspirasi Anda. Silakan juga eBook ini disebarkan kepada sahabat- sahabat dan kerabat-kerabat Anda. Semoga kita semua sukses berjemaah. Selamat membaca!
Bab 1.
Pengusaha Sekaligus Selebriti
Pertengahan September 2011 di Sydney, kebetulan saya sempat makan malam dan bertukar pikiran dengan Donald Trump, salah satu selebriti terkaya di dunia. Walaupun aslinya ia pengusaha, belakangan ia lebih dikenal sebagai selebriti. Dari awal sampai akhir diskusi, Donald Trump bertutur sambil memegang buku mega-bestseller 7 Keajaiban Rezeki, yang saya berikan kepadanya di awal pertemuan. Sempat juga ia membahas peranan Sepasang Bidadari dalam kesuksesan. Tentang ini, Anda bisa melihat cuplikan videonya di seminar saya. Dan dari timnya, saya memperoleh buku Midas Touch, karya anyar Donald Trump bersama Robert Kiyosaki, yang saat itu belum beredar resmi sedunia.
Dan inilah kisah sukses Donald Trump. Ia adalah pemilik beberapa real estate paling bergengsi di kota New York. Ia berhasil menempatkan merek Trump di beberapa hotel, perkantoran, dan tempat hiburan. Ia sempat menjadi salah satu pengusaha paling kontroversial sepanjang tahun 1980-an sampai 1990-an. Dilahirkan di New York pada tanggal 14 Juni 1946, anak dari Fred Trump, seorang developer sukses. Sang ayahlah yang membantu mengarahkan dan membentuk bakat bisnisnya. Jujur ia mengakui, “Ayah saya adalah mentor bisnis saya.”
Donald Trump memulai kiprah bisnisnya setelah menyelesaikan pendidikannya di Wharton Business School. Dia bekerja untuk ayahnya selama 5 tahun dan selama itu pula ia berhasil menggarap proyek-proyek yang sangat profitable. Ayahnya berkomentar, “Segala yang disentuhnya seolah-olah berubah menjadi emas.” Layaknya sentuhan Midas. Lalu Donald Trump fokus pada bisnisnya sendiri, yaitu real estate di Manhattan. Di mana ia menguasai beberapa real estate paling bergengsi di kota tersebut, di antaranya Trump International Hotel, Trump Tower, dan sederet tempat hiburan. Lalu nama Trump dikembangkan menjadi merek majalah, pakaian, parfum, golf, perguruan tinggi, es krim, dan masih banyak lagi.
Siapapun tahu, Donald Trump sempat hampir bankrut pada tahun 90-an. Menurutnya, ketika itu, pengemis di tepi jalan pun jauh lebih kaya daripada dirinya. Karena si pengemis tidak memiliki utang dan sebaliknya ia memiliki utang yang luar biasa besarnya. Sekitar 90 miliar dolar! Di bawah tekanan utang yang menggunung, ia tetap agresif. Dengan negosiasi demi negosiasi, ia bergerak terus dan akhirnya pelan-pelan keadaan membaik. Hutang- hutangnya terbayarkan. Bukan cuma itu, ia pun menjadi lebih kaya dengan aset yang bertebaran dari New York di ujung timur sampai ke California di ujung barat. Nah, kembalinya ia dalam kancah bisnis ini mengilhami jutaan orang di seantero dunia. Sampai- sampai Guiness Book mencatat comeback-nya ini sebagai rekor tersendiri. Wow!
Tahun 2004, Donald Trump menjadi produser eksekutif dan presenter di reality show The Apprentice di NBC, yang merupakan program penyaringan para profesional. Ada yang dikeluarkan dari permainan, ada pula yang dipecat. Pemenang dari permainan ini akan dikontrak setahun di perusahaan Donald Trump dengan gaji 250 ribu dolar. Menariknya, untuk satu tahun pertama, Donald Trump dibayar sebesar 50.000 dolar per episode. Namun karena acara tersebut sukses, kemudian ia dibayar 3 juta dolar per episode. Dan karena ini pula, ia menjadi insan televisi dengan bayaran tertinggi. Namanya pun masuk dalam daftar orang Amerika terkaya, menempati posisi 88 dari 400 (versi majalah Forbes). Saking kayanya, ia memiliki pesawat jet pribadi dengan rancangan layaknya hotel bintang delapan. Wah!
Donald Trump juga penulis buku bestseller, antara lain karya-karyanya The Art of the Deal, The Art of Survival, dan How to Get Rich. Sepanjang kiprah bisnisnya, ternyata ia tertarik pula mengajukan diri menjadi Presiden. Saat ini, ia adalah anggota dari beberapa lembaga negara dan organisasi sosial. Sekali waktu, ia pernah mengungkapkan, “Ayah saya selalu menekankan, ada hal-hal yang bisa diprediksi. Dan pekerjaan yang cerdas akan menghasilkan hasil yang cerdas. Sejak kecil, saya belajar menakar dulu hal-hal tertentu dalam pikiran saya, sebelum saya melihat hal-hal itu berhasil. Cara ini menghemat banyak waktu dan uang saya.” Itu yang ia pelajari dari ayahnya, walaupun sekarang ia jauh lebih kaya dan lebih berpengaruh daripada ayahnya.
Kesuksesan seorang Donald Trump di berbagai sektor, tentunya tidak terlepas dari filosofi-filosofi yang dianutnya selama ini, selain bimbingan ayahnya. Di dalam bukunya bersama Robert Kiyosaki, Why We Want You to Be Rich, ia mengatakan bahwa kreativitaslah yang membuat orang menjadi kaya. Menurutnya, orang kreatif tidak perlu dimotivasi oleh orang lain. Alih-alih begitu, mereka memotivasi diri mereka sendiri. Sesederhana itu. Mereka menggunakan otak mereka secara maksimal. Ditambahkan lagi olehnya, kreativitas dan kendali ternyata bisa berjalan beriringan, dan untuk hasil terbaik memang begitulah seharusnya. Inilah salah satu rahasia suksesnya.
Di samping sisi glamornya, ternyata seorang Donald Trump sangat memaknai agama. Menurutnya, “Saya mengamati, orang yang memiliki keyakinan yang mendalam, seringkali terlihat lebih humble dan lebih produktif. Mereka mempunyai tujuan yang kuat dan tak terhancurkan. Entah mereka itu Yahudi, Kristen, Buddha, Islam, atau apapun. Agama memberi mereka semacam arah dan pengabdian, yang mungkin bertentangan dengan analisa-analisa bisnis. Memiliki keyakinan seperti itu, berarti kita percaya pada kekuatan yang lebih besar dari diri kita. Pemikiran itulah yang menguatkan saya untuk bertahan di segala situasi. Dan pemikiran ini pula yang seharusnya dipegang oleh setiap pemimpin. Mereka tahu bahwa mereka tidak mahatahu dan tidak mahakuasa.” Satu lagi, rahasia suksesnya.
Bab 2.
Si Muda Yang Kaya & Ternama
Mark Elliot Zuckerberg lahir di Dobbs Ferry, New York, anak dari pasangan Edward dan Karen Zuckerberg. Orangtuanya dokter gigi dan psikiater. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara. Sejak kecil, ia suka mengutak-atik komputer, menjajal berbagai program komputer, bahkan bersikeras membuatnya. Sang ayah membelikannya komputer sejak ia berusia delapan tahun. Saat di sekolah menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya, D'Angelo, membuat Plug-In untuk MP3 player Winamp. Mereka berdua, Zuckerberg dan D'Angelo, menggunakan Plug-In untuk menghimpun selera lagu orang-orang, kemudian membuat daftar lagu sesuai keinginan mereka. Mereka mengirim program itu ke berbagai perusahaan, termasuk ke AOL (American Online) dan Microsoft. Pada tahun terakhirnya di sekolah menengah, ia direkrut Microsoft dan AOL untuk sebuah proyek.
Saat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, keduanya terpaksa berpisah. D'Angelo masuk Caltech, sedangkan Zuckerberg masuk Harvard. Di Harvard inilah Zuckerberg menemukan ide membuat direktori mahasiswa secara online, karena universitasnya tak membagikan face book (buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas) kepada mahasiswa baru. Konyolnya, setiap kali ia menawarkan diri membuat direktori itu, Harvard menolaknya mentah-mentah. Terlalu kiri! Untungnya, meski ditolak ia selalu mencari cara untuk mewujudkan. Proyek pertamanya adalah CourseMatch (www.coursematch.com) yang memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain di situs tersebut. Kreatif kan?
Suatu malam di tahun kedua ia kuliah di Harvard, Zuckerberg menyabot data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke situs yang ia buat bernama Facemash. Sejumlah foto mahasiswa terpampang di situ. Tak lupa pula, ia imbuhkan kalimat yang meminta pengunjung menentukan mana dari foto-foto tersebut yang paling greget. Pancingannya mengena, dalam tempo empat jam sejak diluncurkan, tercatat 450 orang mengunjungi Facemash dan sebanyak 22.000 foto dibuka. Pihak Harvard memergokinya dan sambungan internetnya pun diputus. Ia diperkarakan karena dianggap lancang dan mencuri data. Anak muda berambut keriting ini pun meminta maaf kepada rekan-rekan mahasiswa yang fotonya masuk di Facemash. Namun demikian, ia tidak menyesali tindakannya. "Saya kira informasi seperti itu harusnya tersedia," ujarnya.
Alih-alih kapok, ia malah membuat situs baru, Facebook (www.thefacebook.com). Pantang menyerah, inilah salah satu rahasia suksesnya. Situs ini diluncurkan Februari 2004, yang merupakan penyempurnaan dari Facemash. Formatnya tetap sebagai ajang pertemuan sesama mahasiswa Harvard. Dalam penjelasan di situsnya disebutkan, Facebook adalah suatu alat sosial yang membantu orang berkomunikasi lebih efisien dengan rekan dan keluarga. Tambahan pula, Facebook menjanjikan navigasi yang mudah bagi para penggunanya. Setiap pemilik akun memiliki ruang untuk memajang foto dirinya, foto teman-temannya, dan tentu saja melakukan hal-hal lainnya seperti berkomentar dan berkirim pesan.
Dalam tempo empat bulan saja, Facebook berhasil menjaring 30 kampus dan hingga akhir 2004 jumlah pengguna Facebook sudah mencapai satu juta orang. Kesibukan yang luar biasa ini memaksa Zuckerberg hengkang dari Harvard. "Apa yang saya inginkan sudah ada di tangan. Saya tidak ingin punya ijazah, kemudian bekerja. Menurut saya, pekerjaan hanyalah untuk orang-orang yang lemah," celetuknya pada Majalah Current. Zuckerberg dan kawan-kawannya kemudian mengembangkan Facebook lebih matang lagi. Pada September 2006, Facebook membuka pendaftaran sebagai jejaring umum dengan syarat penggunanya memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat. Dari segi trafik, Facebook menjadi situs keenam teraktif di dunia dan situs jejaring sosial kedua terbesar di dunia.
Pada Oktober 2007, Microsoft mengumumkan membeli 1,6 persen saham Facebook senilai 240 juta dolar. Transaksi ini mengisyaratkan nilai kapitalisasi Facebook, yaitu sekitar 15 miliar dolar (sekitar Rp 135 triliun). Forbes pun mencatatnya sebagai miliarder termuda sepanjang sejarah, yang atas usahanya sendiri, bukan karena warisan. Kekayaannya ditaksir sekitar satu setengah miliar dolar atau (sekitar Rp 13,5 triliun). Ini sangat hebat. Yah, tahu sendiri kan, usianya baru 24 tahun. Keberhasilan ini membuat namanya masuk dalam jajaran 400 orang terkaya di Amerika versi Forbes. Meski kaya dan ternama, ia tetap sederhana. Ia masih tinggal di apartemen sewaan dan kamarnya hanya ada sebuah meja dan kursi. Kasurnya tergeletak di lantai. Bila datang ke kantornya di Palo Alto, ia kerap berjalan kaki atau bersepeda. Tak tampak sebagai miliarder (dalam dolar) atau triliuner (dalam rupiah).
Bab 3.
Biangnya Inovasi
Saat ini Apple Inc didaulat sebagai salah satu perusahaan paling berpengaruh untuk urusan teknologi dunia. Kebetulan, saya pribadi memiliki iPad dan iPhone, produk-produk masyhur keluaran Apple. Adalah sosok Steve Jobs, sang pendiri Apple-lah yang memiliki visi jauh ke depan, sehingga mengantarkan Apple menjadi perusahaan yang sangat disegani. Ia adalah sosok yang amat mengagumi kesederhanaan dan keindahan. Inilah rahasia suksesnya, selain visi yang jauh ke depan, yang membuat Apple berhasil membendung dominasi Microsoftnya Bill Gates.
Pada 1974, Steve Jobs kembali ke California dan bekerja di perusahaan game Atari bersama Steve Wozniak. Suatu ketika, ia kepincut pada komputer rancangan Steve Wozniak. Ia pun membujuk Steve Wozniak untuk mendirikan perusahaan komputer. Dan sejak itulah, tepatnya 1 April 1976, di usianya yang ke-21, mereka mendirikan Apple Computer. Singkat cerita, kisah sukses segera menghampiri mereka. Namun, kala perusahaan tengah berkembang, dewan direksi Apple malah memecat Steve Jobs karena dianggap terlalu ambisius. Ironis! Sebuah pemecatan di perusahaan yang ia dirikan sendiri! Meski sempat merasa terpukul, namun karena kecintaannya pada teknologi, ia pun segera bangkit. Bergegas! Lalu ia mendirikan NeXT Computer. Tak lama kemudian, ia juga membeli perusahaan film animasi Pixar. Dari dua perusahaan itulah namanya kembali berkibar.
Kisah suksesnya ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada Apple. Perusahaan itu justru di ambang kebangkrutan. Saat itulah, Steve Jobs kembali ke Apple, hasil kerjasama Apple dengan NeXT. Banyak orang yang meramalkan ia tidak akan mampu mengangkat Apple kembali. Tak bergeming, ia pun menanggapi cibiran itu dengan dingin. "Saya yakin, satu hal yang membuat saya bertahan adalah saya mencintai apa yang saya lakukan. Kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya kita cintai. Dan adalah benar bahwa pekerjaan kita adalah kekasih kita. Pekerjaan kita akan mengisi sebagian besar hidup kita," paparnya gamblang. Pada 2006, ia menjadi anggota dewan direksi The Walt Disney Company, setelah pengambilan-alihan Pixar oleh Disney, pun namanya dicantumkan sebagai produser eksekutif dalam film Toy Story tahun 1995. Ini sebuah prestasi besar.
Nah, berikut ini perjalanan singkat seorang Steve Jobs. Ibu biologis Steve Jobs adalah seorang lulusan perguruan tinggi yang masih muda. Dia memutuskan agar Steve Jobs diadopsi saja. Karena ia ingin sekali anaknya diadopsi oleh sepasang lulusan perguruan tinggi, maka segalanya diatur agar anaknya bisa diadopsi oleh seorang pengacara, begitu kelahiran. Sedikit meleset dari rencana, ibu biologis Steve Jobs kemudian tahu, ternyata sang ayah angkat tak pernah lulus dari SMA dan sang ibu angkat tak pernah lulus dari perguruan tinggi. Dia pun menolak keras menandatangani kertas adopsi. Dan barulah ia mengalah beberapa bulan kemudian, setelah orangtua angkat ini berjanji sungguh-sungguh bahwa suatu hari Steve Jobs akan masuk perguruan tinggi. Benar saja, 17 tahun kemudian Steve Jobs benar-benar kuliah di perguruan tinggi.
IQ-nya yang kepalang tinggi membuat Steve Jobs mengikuti kelas percepatan. Akan tetapi, ia sering dihukum gara-gara tingkahnya yang bengal, misalnya meledakkan mercon dan melepaskan ular di kelas. Terlalu kanan. Di usianya yang ke-17, ia kuliah di Reed College, Oregon. Steve Jobs menganggap dirinya naif sekali, karena memilih perguruan tinggi yang hampir sama mahalnya dengan Stanford. Dan untuk itu, semua tabungan orangtuanya terpaksa ludes. Setelah enam bulan kuliah, anehnya ia melihat tidak ada manfaat yang berarti dalam kuliah.
Tegasnya, ‘Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup saya dan saya tidak tak tahu bagaimana perguruan tinggi bisa membantu saya mengetahuinya. Lihatlah, di sana saya menghabiskan semua uang yang telah dikumpulkan orangtua saya sepanjang hidup mereka. Maka saya memutuskan untuk drop out saja dan saya percaya bahwa saya akan baik-baik saja. Memang, saat itu sangatlah menakutkan. Tapi kalau sekarang saya melihat ke belakang, saya melihat itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat. Saat memutuskan keluar, saya bisa menghentikan mata kuliah wajib yang tidak menarik dan mulai mengikuti kuliah-kuliah lain yang tampaknya menarik.’
Berhubung Steve Jobs tidak memiliki kamar asrama, maka dia pun menumpang tidur di lantai kamar seorang teman. Dia mencari uang untuk makan dengan menjual botol-botol coke bekas dan dia berjalan sebelas kilometer setiap Ahad hanya untuk mencicipi makanan enak di biara Hare Krishna. Ketika Steve Jobs berusia 17 tahun, dia membaca sebuah kutipan kurang-lebih seperti ini, “Bayangkan engkau hidup setiap hari seakan-akan itu adalah hari terakhir engkau.” Kutipan ini amat mengesankan baginya. Membekas. Sejak itulah, selama 33 tahun terakhir, Steve Jobs menatap cermin setiap pagi dan mengingat-ingat kutipan tersebut. Satu lagi, rahasia suksesnya.
Menurut Steve Jobs pula, banyak hal yang awalnya menjadi sandungan, tetapi karena ia mengikuti keingintahuan dan firasatnya, justru sandungan tersebut berubah menjadi sesuatu yang tak ternilai harganya. Dia membeberkan satu contoh. Pada saat itu Reed College mungkin menawarkan pelajaran kaligrafi terbaik di negara itu. Di sepanjang kampus, bertebaran poster, label, dan lukisan kaligrafi tangan yang indah. Karena ia sudah drop out dan tidak harus mengambil mata kuliah wajib, maka ia bisa memutuskan untuk mengambil satu kelas kaligrafi dan belajar sungguh-sungguh bagaimana membuat kaligrafi. Ia berpendapat, kaligrafi merupakan sesuatu yang halus, indah, historis, artistik, dan tak bias ditangkap oleh ilmu pengetahuan. Hal ini membuatnya senantiasa terpesona dan sangat mencintai keindahan. Inilah salah satu rahasia suksesnya.
Sebelumnya dia tidak pernah berpikir kaligrafi akan mencurahkan aplikasi praktis dalam hidupnya. Namun ternyata sepuluh tahun kemudian, ketika ia bersusah-payah mendesain komputer Macintosh atau Mac yang pertama, pelajaran itu sekonyong-konyong muncul kembali di benaknya dan tanpa tedeng aling-aling ia langsung menerapkannya pada Macintosh. Asal tahu saja, Mac merupakan komputer pertama dengan tipografi yang indah. Ia mengakui sejujurnya, jika dia tidak pernah mengikuti mata kuliah tunggal itu, maka komputer Mac tidak akan pernah memiliki jenis-jenis huruf itu. Ia juga mengakui, jika dia tidak pernah drop out, dia tidak akan pernah mengikuti kelas kaligrafi itu dan komputer-komputer personal mungkin tidak akan memiliki tipografi seindah sekarang.
Dengan penuh kebijaksanaan, Steve Jobs sempat mengungkapkan hubungan titik-titik di dalam kehidupannya, “Tentu saja, tak mungkin menghubungkan titik-titik di masa depan ketika saya masih di perguruan tinggi. Tapi sangatlah jelas, jika kita melihat sepuluh tahun ke belakang, Anda harus percaya bahwa titik-titik itu akan saling berhubungan di masa depan.” Ia pun berpesan, satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah dengan mencintai apa yang kita kerjakan. Ujarnya, “Segala sesuatu yang bersemayam di hati, niscaya Anda akan menemukannya.”
Pernah pula ia wanti-wanti, “Tiada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang merindukan surga pun tak ingin mati. Namun kematian adalah sebuah ketentuan bagi kita semua. Sangatlah mungkin, kematian merupakan penemuan tunggal terbaik dalam kehidupan. Kematian adalah agen perubahan kehidupan. Di mana ianya menyisihkan golongan tua untuk memberikan jalan buat kaum muda. Sekarang kaum muda itu adalah Anda, tapi suatu hari nanti, Anda pelan-pelan menjadi tua dan tersisihkan. Ingatlah, waktu Anda amat terbatas, maka dari itu, janganlah membuang-buang waktu. Jangan pula terperangkap
dalam pemikiran-pemikiran orang lain. Jangan biarkan keriuhan pendapat orang lain membenamkan suara hati Anda. Yang terpenting, tanamkan keberanian untuk mengikuti suara hati dan firasat Anda. Keduanya sedikit-banyak tahu apa yang benar-benar Anda inginkan. Hal-hal yang lain adalah nomor dua.”
Tentunya, perjalanan hidup seorang Steve Jobs menjadi inspirasi yang mendalam bagi kita untuk benar-benar memanfaatkan waktu yang kita miliki. Tepat 5 Oktober 2011, Steve Jobs meninggal dunia di California di usia 56 tahun, tujuh tahun setelah didiagnosis menderita kanker pankreas. Bayangkan, produk-produk hebat ia lahirkan ketika ia didera sakit keras. Pada waktu kepergiannya, dia telah diakui dunia sebagai seorang yang visioner dan jenius yang langka dalam bidang bisnis dan inovasi. Tak diragukan lagi, ia telah berhasil mengubah sebagian wajah dunia modern, merevolusi enam industri yang berbeda, dan menjadi contoh bagi seluruh eksekutif. Dunia pun kehilangan seorang tokoh besar.
Tentang Penulis Ippho Santosa
Setelah berkarier di dalam dan luar negeri, kemudian ia berbisnis dan menulis berbagai buku, yang telah tersebar sampai ke Timur Tengah, Jepang, Australia, Eropa, dan Amerika. Buku-buku terbaiknya adalah:
· 7 Keajaiban Rezeki: Rezeki Bertambah Nasib Berubah Dalam 99 Hari Dengan Otak
· Kanan (buku terlaris dan seminar terbesar 2010-2011 se-Indonesia)
· Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan.
· 10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bersaing Cara Biasa?
· 13 Wasiat Terlarang! Dahsyat dengan Otak Kanan!
· Marketing is Bullshit… Meledakkan Profit dengan Otak Kanan.
(Selain di Gramedia, buku-bukunya dapat dipesan di toko-toko buku online. Hendaknya semua dibaca seperti urutan tertera di atas.)
Majalah SWA menyebutnya sebagai motivator sekaligus pengusaha. Majalah Ummi menyebutnya sebagai penanam amal jariyah. Koran Tempo menyebutnya sebagai miliarder muda yang berbagi. Yang jelas, publik mengenalnya sebagai:
- Pakar otak kanan.
- Penulis mega-bestseller (masuk MURI).
- Pembicara di Asia (termasuk Hongkong dan Jepang).
- Pendiri 70-an cabang TK Khalifah se-Indonesia
Kalimat-kalimat motivasi, jadwal seminar, dan peluang-peluang usaha darinya dapat dilihat di:
- Ippho Santosa & Tim Khalifah (halaman di Facebook)
- 7 Keajaiban Rezeki (halaman di Facebook)
- @ipphoright (Twitter)
- http://www.ippho.com (Situs Resmi)
Tentang Buku Mega-Bestseller 7 Keajaiban Rezeki
“Dari Mekkah ke Jeddah, dari Jeddah ke Mekkah, ditemani buku 7 Keajaiban Rezeki. Subhanallah! Buaaagus!” - Ust. Yusuf Mansur, Wisata Hati
“Ternyata otak kanan mengubah cara pandang kita. Give first, listen first. Salut untuk Mas Ippho. Saya banyak belajar dari buku ini. Semoga bertambah lagi pengusaha yang belajar dari buku ini dan menggunakan otak kanannya.” Sandiaga Uno, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia
“Setelah baca buku 7 Keajaiban Rezeki, saya praktekin, saya naikin dosisnya. Wah, tambah cespleng! Paginya praktek, sorenya langsung cair!” - Kusnadi Ikwani, Pemilik Belasan Outlet Ayam Pakuan
“Saya SMS teman-teman tentang buku ini, terutama tentang halaman 44 dan 98. Sebagian saya belikan buku ini. Tahu-tahu malamnya saya dapat rezeki nomplok Rp 150 juta! Tunai! Subhanallah, betul-betul dahsyat otak kanan!” - H. Musa, SH, MH, PNS, Pekanbaru
“Selesai bikin seminar 7 Keajaiban Rezeki untuk kader-kader PKS se-Bali, paginya saya dapat tiga rezeki besar yang tidak disangka-sangka! Dapat ide efisiensi senilai puluhan juta, dapat bisnis air senilai ratusan juta, dan dapat lahan belasan hektar! Kalau dirupiahkan, itu semua nilainya belasan miliar!” - Eka Setiawan Karim, Pengusaha Properti, Denpasar
“Ajaib! Setelah membagi-bagikan buku ini, saya dapat mobil Xenia 2009!” - Citra Kamal, Pemilik Apotik Bunda, Bogor
“Siapa sangka, hanya dengan sedikit sedekah, SMS tentang buku ini, dan meminjamkannya, eh Habib dikasih mobil!” - Habib, Medan
“Alhamdulillah, dengan membaca buku ini, saya dapat rumah gratis dan kebun kelapa sawit gratis!” - Johan Iskandar, Lampung Tengah
“Setelah baca, saya langsung jadi dealer utama mobil Estilo se-Bangka-Belitung dan langsung laku 2 unit dalam 3 hari! Subhanallah!” - Zarril, Sungai Liat, Bangka
“Dua hari setelah ikut seminarnya, permohonan KPR saya senilai setengah miliar langsung disetujui! Padahal sebelumnya, sudah tiga bulan tidak pernah disetujui. Sekarang buku 7Keajaiban Rezeki sedang mutar di keluarga.”- Among Kurnia Ebo, Mentor EU, Jogjakarta
“Waktu mau beli rumah, saya disuruh bayar DP Rp 45 juta. Begitu saya terapkan salah satu keajaiban di buku ini, tahu-tahu kemudian saya ditelepon developer dan disuruh bayar DP cuma Rp 5 juta! Allahu Akbar!” - Reka Yusmara, Jawa Pos Group, Surabaya
“Saya sudah punya lima buku karya Bung Ippho. Mei tahun 2010 ananda saya, Vega, menghadiahkan buku 7 Keajaiban Rejeki. Semua anjuran di buku tersebut kami tingkatkan. Sungguh menakjuuuuuubkan! Juni dan Juli ini, alhamdulillah, Galang Saudi berhasil melayani 696 orang jemaah umrah! Benar-benar angka yang fantastis! Saya pun menghadiahkan buku ini ke kenalan-kenalan saya. Sampai-sampai saya kirim ke Boston, Amerika!” - Onyai Chas (Rina Chas), Pemilik Galang Saudi, Domisili di Mekkah
“Tidak sampai 99 hari setelah mengikuti seminar 7 Keajaiban Rezeki, keajaiban pun terjadi! Alhamdulillah, omzet Juli 2010 tembus Rp 2,9 miliar!” - Syaifur, Konsultan Properti, Rumah 19, Pontianak
“Mas, terima kasih atas inspirasi, motivasi, dan ketulusannya. Setelah menerapkan 7 Keajaiban Rezeki, saya mampu menunaikan zakat harta 5 kali lipat daripada tahun yang lalu! Pelipatgandaan rezeki! Dan banyak sekali kebahagiaan yang saya rasakan tahun ini!” - Ustadzah Tating Faridah, Pemilik Bilqis Collection, Ciamis
“Setelah menerapkan tiga keajaiban, omzet bisnis saya naik 1000 persen!” - Didik Nur Hakim, Sales Manager, BNI Life Insurance
“Alhamdulillah, dengan membaca 7 Keajaiban Rezeki, penerimaan siswa baru tahun ini meningkat 500 persen dari tahun lalu.” - Syamsul Qamar, Batu Licin, Kalsel
“Baru saja membaca dan menerapkan sepertiga isinya, eh, omzet silikon dan plastik saya naik 100 persen! Sepertinya, sebentar lagi naik 600 persen!” - Lim, Sidoarjo
“Semua buku Mas Ippho meledakkan kepala saya! Termasuk buku ini! Baru berjalan 15 hari, sudah terasa keajaibannya!” - Fahrur, Pendiri Matematika Dahsyat Indonesia
“Alhamdulillah setelah membacanya, saya meraih juara 1 se-provinsi Kepri!” - Anton Sunyoto, SPd, Guru SMAN 4, Batam
“Saya jurnalis. Tahu sendiri kan berapa gaji jurnalis. Buku ini kurikulum kehidupan bagi saya. Akhirnya, saya bisa beli mobil baru, rumah ketiga, dan insya Allah berhaji dengan istri tahun ini!”
- Firmansyah Lafiri, Redaktur Tribun Timur “Dengan pertolongan Allah melalui buku ini, dalam waktu hitungan jam kami berhasil menghimpun dana puluhan juta dan membiayai ratusan anak-anak tidak mampu.” - Ria Asrul, Pimpinan Yayasan Miftahul Jannnah, Rawamangun
“Setelah menerapkannya, saya mulai menuai tanda-tanda dari-Nya. Hari ini juga sayalangsung menyedekahkan rumah saya!” - Prasetyo, Pengusaha Ayam Bakar, Batam
“Selesai baca, saya langsung menyedekahkan seluruh tabungan saya!” - Pembaca
“Sewaktu Mas Ippho berseminar di Semarang, saya memberanikan diri membeli Al-Quran Mas Ippho seharga Rp 5 juta. Padahal saya seorang Kristiani. Saya cuma berpikir, toh uang yang terkumpul untuk disedekahkan. Apa salahnya? Setelah acara itu, usaha suami saya kebanjiran order terus-menerus. Termasuk usaha saya sendiri, dapat repeat order dari klien besar!” - F. Vitayanti, Trainer & Mantan Salah Satu Pimpinan HSBC
“Saya fotokopi beberapa kalimat di buku ini. Terus, saya faks ke teman-teman. Sebenarnya Santo saya juga mengajarkan, dalam memberi kita juga menerima.”- Merry, Pembatik, 54 Tahun, Rembang
“Dahsyaaat! Karena wahyu umum di buku ini, saya dapat ilham untuk bikin buku ke-3 saya. Juga saya bisa menjual buku ke-2 saya dengan cepat sekali!” - Anton Siswanto, Gembala Gereja & Penulis Buku
“Bersedekah ratusan kali lebih besar daripada pendapatan? Omong kosong, pikir saya sebelumnya. Tapi setelah membaca buku ini, saya bisa bersedekah sebanyak itu tiap bulannya! Dan kurang dari 99 hari, saya betul-betul go national dengan terbitnya buku saya, Ternyata Sedekah Nggak Harus Ikhlas.” - Marah Adil, Pendiri Komunitas Pencinta Sedekah
Dengan izin-Nya, buku mega-bestseller 7 Keajaiban Rezeki telah mengajaibkan ratusan ribu orang di Asia dalam hitungan hari! Adapun buku selanjutnya, Percepatan Rezeki adalah penyempurna dari 7 Keajaiban Rezeki! Inilah inti segala inti, rezeki di atas rezeki!
buku ini di kutip dari : http://www.facebook.com/ipphosantosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar