Minggu, 04 Desember 2011

Fenomena Kepemimpinan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)

Delapan puluh tiga (83) tahun yang silam para pemuda-pemudi dari berbagai tanah air mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia. Sebuah kesadaran mencari dan menemukan identitas diri sebagai manusia pemuda Indonesia. Proses integrasi identitas sebagai pemuda Indonesia tersebut bukanlah sebuah konsep yang dibangun berdasarkan kesamaan ras, etnis, suku, budaya, maupun agama, tetapi justru dibangun melalui sebuah keragaman (perbedaan) yang ada pada saat itu. Alhasil, integrasi pemuda saat itu secara tidak langsung telah menjadi tonggak sejarah lahirnya bangsa Indonesia.
Proses kelahiran bangsa Indonesia merupakan jerih payah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas penjajahan kaum kolonialis saat itu. Kondisi ketertindasan inilah yang melatarbelakangi para pemuda saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat martabat rakyat Indonesia. Tekad inilah yang menjadi komitmen dasar rakyat Indonesia dalam berjuang meraih kemerdekaan, yang akhirnya kemerdekaan pun diraih setelah 17 tahun peristiwa sumpah pemuda.
Terpilihnya  Ketua Umum Majelis Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Sehat  Taufan Eko Nugroho Rotarasiko sebagai  Ketua Umum  Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP - KNPI)  Pusat  periode 2011-2014 pada Kongres Pemuda XIII di Jakarta, 25-28 Oktober 2011 seharusnya dimanfaatkan  bagi keterwakilan   Organisasi Kepemudaan (OKP) untuk mendukung kepemimpinan Taufan Eko Nugroho Rotarasiko sebagai nahkoda KNPI yang baru, buang rasa malu, rasa menang sendiri, rasa dirinya paling benar, paling pintar, paling kuat, dsb. Kita bersatu dalam keberagaman dan perbedaan. “Kita Semua Satu!!!”.
Ketua terpilih hendaknya mengakomodir semua elemen pemuda dan melakukan langkah-langkah upaya persatuan “Head to head person to person” elemen pemuda tanpa perentara, disinilah ujian nahkoda baru KNPI periode 2011-2013, lulus atau tidak? Tergantung leadership kepemimpinan ketua umum terpilih.
Tulisan ini diawali suka ataupun tidak suka, fakta dilapangan/arena Kongres XIII KNPI di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta (25-28 Oktober 2011), saudara Taufan Eko Nugroho Rotorasiko terpilih menjadi Ketua Umum KNPI Periode 2011-2013 terlepas dengan beberapa catatan, dalam sebuah kompetisi pasti ada yang menang dan pasti ada yang kalah, bagaimana keduanya bisa sama-sama menghormati apapun hasilnya.
Bangsa Indonesia khususnya pemuda membutuhkan jiwa yang mampu menghargai sebuah kekalahan maupun sebaliknya mampu bekerja sama, bahu membahu dalam bingkai kebersamaan menyumbangkan potensi untuk ibu pertiwi, pemuda Indonesia membutuhkan semangat kebersamaan untuk 100 tahun bangsa Indonesia kedepannya. Kita butuh pemuda Negarawan yang lebih mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan kelompok pribadi dan golongan.
Hidup KNPI !!! Hidup Pemuda Indonesia….
Wahai saudaraku… berusahalah menjadi teladan diwilayah kita masing-masing! Kita dibilang kuat karena ada yang lemah, kita dibilang kaya karena ada yang miskin, kita dibilang menang karena ada yang kalah, begitulah keseimbangan-keseimbangan yang terjadi dalam kehidupan kita, tinggal bagaimana kita mensikapinya. Bersyukurlah kepada yang kuasa atas semua yang terjadi di sekitar kita
Sedihlah kita jika diluar sana masih banyak pemuda-pemuda yang kurang beruntung, putus sekolah, pengangguran dimana-mana, dsb. Daripada kita mempermasalahkan lebih dalam mengenai siapa dan dari mana yang layak memimpin KNPI yang kita cintai ini. Pemuda yang berdedikasi tinggi tidak pernah melihat siapa dan darimana atau diposisi apa kita tempatkan akan tetapi diwilayah manapun kita selalu berbuat yang terbaik dengan menjadi tauladan diwilayah yang paling dasar sekalipun, dan permasalahan KNPI yang terus dinamis dengan permasalahannya justru sebagai ujian kematangan kita sebagai persiapan terjun ke masyarakat luas dan jalan keluarnya adalah musyawarah bukan kongres lanjutan atau kongres tandingan yang justru akan mengubur mimpi kaum pemuda kedepan.!
Dan kepada ketua umum KNPI terpilih selamat berkhidmat, anda nahkoda kami, anda pemimpin kami, jadilah sahabat, orang tua, sekaligus pemersatu diantara semua watak, sifat dan kelakuan kami dan juga mampu berperan sebagai adik ataupun kakak dalam keluarga besar KNPI , sehingga keberadaan anda mampu jadi pelita yang menerangi semuanya bukan justru sebaliknya pelita bagi kaum dan golongan tertentu. Karena ketua umum terpilih adalah milik semua orang khususnya Pemuda Indonesia. Meskipun sebagai nahkoda yang mampu melakukan apapun, lakukanlah yang terbaik yang mengedepankan musyawarah dan mufakat.
Jangan mudah percaya kepada siapapun termasuk kepada orang tua kandungmu sekalipun, karena didalam KNPI istilah Dasamuka kerap menghiasai perjalanan KNPI. Maafkanlah orang-orang yang berbuat jahat kepada kita insya allah kita termasik orang-orang pilihan. 
Organisasi kepemudaan semacam KNPI memiliki keuntungan lebih untuk menjalani fungsi sebagai “agen-agen” tersebut dengan lebih optimal karena sudah memiliki struktur dan fungsi yang secara organisatoris sudah lebih mapan. Namun demikian masih ada beberapa kendala yang secara krusial dan signifikan menghambat KNPI dari tujuan-tujuan mulia sebagai organisasi kepemudaan. Yang pertama adalah kemandirian finansial. Ketergantungan pada dana pemerintah membuat KNPI masih menjadi organisasi yang bisa di anggap terafiliasi pada kepentingan-kepentingan pemerintah. Walaupun kenyataannya KNPI sudah memiliki visi-visi yang berbeda, sedangkan ploting anggaran dari pemerintah pun tidak ditentukan oleh salah seorang atau salah satu pihak saja, melainkan hasil dari sebuah sistem pengambilan keputusan yang aspiratif sehingga KNPI tidak bisa disebut terafiliasi pada kepentingan politik tertentu atau kepentingan pribadi-priadi tertentu. Demikian juga dengan komposisi SDM-SDM penggiat KNPI itu sendiri, masih banyak yang memiliki pola pikir lama untuk melanggengkan mentalitas underbow, Dengan tujuan-tujuan pragmatis yang tidak konstruktif pihak-pihak tersebut mempengaruhi arah perjalanan KNPI dengan membuka peluang bagi pelaku politik untuk menjadikan KNPI sebagai kuda yang bisa di tunggangi sesekali ketika di butuhkan.
KNPI harus fokus pada upaya-upaya pemberdayaan pemuda di Indonesia. Ikut berusaha menemukan cara untuk membuat pemuda menjadi motor penggerak roda perekonomian dengan cara-cara yang elegan dan sesuai dengan peraturan berlaku. KNPI bercita-cita mendorong terbentuknya konsep masyarakat yang madani, atau society yang  civic. Untuk itu KNPI harus tetapi berdiri sebagai wadah yang netral sehingga bisa menampung semua kepentingan dari keseluruhan elemen pemuda yang ada di Indonesia. Adalah sangat wajar jika sebagai pribadi kita mendukung salah satu kekuatan politik, tetapi tidak sebagai institusi.

Berikut adalah hasil perolehan suara pemilihan Ketua Umum DPP KNPI :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Taufan Ekonugroho Rotorasiko (68)
Akbar Zulfakar (5)
Nuzran Joher (4)
Syahrin Hamid (21)
Sultan Najamudin (3)
Arip Mustopa (4)
7.
8.
9.
10.
11.
Ahmad Doli Kurnia (22)
Shoim Haris (4)
SJ. Arifin (2)
Ahmad Ridha Sabana (25)
Cupli Risman (1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar